Got My Cursor @ 123Cursors.com
Punya Niciku ! :): April 2011

Rabu, 13 April 2011

Bandung – Salah satu tokoh dunia kedokteran Indonesia, Prof Dr R Koestedjo SpB SpBOnk, meninggal dunia dalam usia 94 tahun di rumahnya pada Jumat pukul 11.00 WIB, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Ir H Juanda Nomor 68 Bandung, Jawa Barat.

              
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA Biro Jabar di Bandung Jumat, Prof Koestedjo yang dikenal sebagai sosok dokter bedah utama di Indonesia lahir di Purbalingga 5 Agustus 1916.
Koestedjo muda menempuh studi di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Algeme(e)ne Middelbare School (AMS-B), dan Geneeskundige Hodgeschool dan Ikadaigaku (Sekolah Kedokteran di Indonesia pada zaman penjajahan Jepang). Semasa hidupnya, almarhum selain sebagai dokter, juga bergabung di Pembela Tanah Air (PETA) pada masa kemerdekaan, Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR) hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada 17 Juni 2009 lalu, memutar film dokumenter berjudul “Lukisan Pengabdian” yang dibuat khusus sebagai film perjalanan hidup Prof. Koestedjo. Guru besar Ilmu Bedah FK Unpad itu turut hadir di lokasi acara, Bale Rumawat Padjadjaran Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung. Saat itu, di usia 92 tahun, Prof Koestedjo masih tampak segar dan memberi sambutan sambil berdiri. Bahkan di usia tersebut beliau masih berkarir dan dipercaya sebagai Direktur RS Khusus Bedah Halmahera.
“Saya tidak ingin rest roest (bahasa Belanda = istirahat berkarat),” ujar Prof. Dr. Koestedjo saat ditanya mengapa dirinya masih aktif.
Semasa hidupnya, R Koestedjo menikah dengan Rr Soertiti dan memiliki lima anak dan delapan cucu. Lulus menjadi dokter pada April 1944, dan dokter spesialis bedah umum dan urologi dari
Seluruh civitas akademika Universitas Padjadjaran kembali berduka. Guru besar emeritus dari Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Dr. R. Koestedjo, SpB, SpBOnk meninggal dunia pada Jumat (25/03) pukul 10.30 WIB di kediamannya di Jln. Ir. H. Juanda No. 68 Bandung karena sakit. Almarhum dilepas oleh civitas akademika Unpad pada Sabtu (26/03) di Lobi Rektorat Gedung 1 Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung. Selanjutnya, almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.


Suasana pelepasan jenazah almarhum Prof. Koestedjo oleh civitas akademika Unpad. (Foto: Tedi Yusup)
Dalam pidato pelepasannya, Sekretaris Senat Unpad Prof. Dr. Johan S. Mashjur, dr., SpPD-KEMD., SpKN., menjelaskan bahwa almarhum merupakan sosok paripurna yang patut untuk diteladani. “Ia seorang yang sederhana, rendah hati, berwibawa, disiplin, dan tanpa pamrih selalu melimpahkan ilmu dan keterampilannya bagi anak didiknya,” ungkap Prof. Johan.
Prof. Johan juga mengungkapkan bahwa almarhum dikenal sebagai dokter bagi masyarakat yang kurang beruntung. Keberpihakan almarhum pada pasien dari kelompok yang kurang beruntung sangat tampak dalam hubungan pribadi yang tidak putus dengan pasien-pasiennya. Selain itu, almarhum juga adalah seorang seniman pelukis yang sudah menghasilkan banyak karya.
Prof. Koestedjo lahir di Purbalingga, 5 Agustus 1916. Almarhum mengawali karirnya pada tahun 1945 sebagai dokter PETA di Negara (Bali), kemudian memasuki karier militer di Resimen IV Divisi Diponegoro, Cilacap dan daerah lain di Jawa Tengah dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel. Tahun 1949 beliau mengundurkan diri dari kemiliteran dan memasuki dunia sipil sebagai dokter partikelir di Cilacap, sampai akhirnya pada 1957 beliau pindah dan menetap di Bandung.
Almarhum menjadi dosen tetap FK Unpad pada November 1961 merangkap sebagai Kepala Bagian Bedah Rumah Sakit Rancabadak (sekarang Rumah Sakit Hasan Sadikin). Beliau diangkat menjadi guru besar Ilmu Bedah pada Januari 1965 dan pernah menjadi Dekan FK Unpad pada 1971-1972.
“Perjalanan karir yang demikian panjang menunjukkan siapa sebenarnya Prof. Koestedjo. Tidak mengherankan jika beliau telah dianugerahi berbagai penghargaan dari pemerintah maupun swasta,” ujar Prof. Johan.
Direktur Kerja Sama Unpad sekaligus dosen FK Unpad, Ramdan Panigoro, dr., PhD, yang menghadiri pelepasan jenazah menyampaikan bahwa dirinya sangat dekat dengan almarhum. “Dia adalah dosen saya. Dalam berbagai kegiatan juga saya sangat dekat dengan beliau. Ia adalah pribadi yang sangat diteladani dan dihormati, baik oleh pasien, perawat, dokter, maupun para mahasiswa,”ungkapnya.
Sementara itu, guru besar FK Unpad Prof. Dr. H. Iwin Sumarman dr., SpTHT mengungkapkan almarhum merupakan seorang tokoh panutan yang selalu bekerja tanpa pamrih. “Kami sangat dekat terutama karena beliau adalah pimpinan fakultas pada waktu itu. Namun walaupun beliau sudah tidak menjadi pimpinan fakultas, sewaktu saya menjadi direktur, ia selalu memberi nasihat-nasihat bagaimana seharusnya rumah sakit itu dikembangkan kedepannya,” ungkap mantan Direktur RS Al Ihsan ini.
Prof. Iwin juga mengenal almarhum sebagai tokoh di Lembaga Lanjut Usia Provinsi Jawa Barat. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2007, almarhum pernah mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat sebagai lansia yang tetap berkarya tanpa pamrih.
Senada dengan Ramdan dan Prof. Iwin, Dekan FK Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., juga mengungkapkan bahwa almarhum adalah seorang sosok panutan. “Beliau adalah role model, seorang panutan. Beliau seorang yang gigih, tanpa pamrih, komitmennya luar biasa bagi dunia pendidikan, dan bagi pengembangan generasi berikut. Kami sangat kehilangan. Sampai usia sepuhnya beliau masih hadir dalam setiap pertemuan, tidak kenal lelah, daya juangnya luar biasa. Luar biasa peranannya bagi FK Unpad,” ungkapnya.(mar)
·        Cita – citaku menjadi Dokter Spesialis Bedah, tokoh diatas adalah tokoh yang saya kagumi karena menurut saya beliau sangat keren bisa menjadi Dokter Bedah Jantung. Cara beliau menjadi Profesi itu adalah dalam perjalanan hidupnya beliau selalu berusaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang profesinya dan beliau seorang yang sederhana, rendah hati, berwibawa, disiplin, dan tanpa pamrih selalu melimpahkan ilmu dan keterampilannya bagi anak didiknya.

 

Punya Niciku ! :). Design By: SkinCorner